x

ALMARHUM Desak Reformasi Polri: Copot Kapolri dan Kapolda Se-Indonesia..!!

waktu baca 2 menit
Sabtu, 30 Agu 2025 11:43 29 Redaksi

LAMPUNG – Aliansi Masyarakat Sadar Hukum (ALMARHUM) menggelar aksi solidaritas di depan Polda Lampung pada Jumat (29/08/2025), malam sekitar pukul 22:00 WIB, sebagai bentuk protes keras atas kematian Affan Setiawan, seorang driver ojek online, yang tewas dilindas mobil taktis (rantis) polisi saat aksi di Jakarta, 28 Agustus 2025 kemarin.

Bagi ALMARHUM, tragedi ini bukan sekadar kecelakaan, melainkan potret kelam wajah kepolisian Indonesia: institusi yang seharusnya melindungi justru berubah menjadi mesin pembunuh rakyat.

“Kematian Affan adalah lonceng kematian bagi kepercayaan publik terhadap Polri. Kami menuntut pencopotan Kapolri dan seluruh Kapolda di Indonesia sebagai langkah awal reformasi total kepolisian,” tegas Amril Afif, Koordinator ALMARHUM dalam keterangan pers di depan Polda Lampung.

ALMARHUM menilai, selama kultur represif dan impunitas masih mengakar, Polri akan terus menjadi alat kekerasan negara. Reformasi menyeluruh adalah satu-satunya jalan agar aparat kembali tunduk pada mandat konstitusional: melindungi, mengayomi, dan melayani rakyat.

[ADS SPACE IKLAN]

Aksi di depan Polda ini menjadi penegasan bahwa rakyat tidak lagi takut berhadapan dengan institusi bersenjata, sebab keadilan hanya akan hadir jika keberanian dilawan dengan keberanian.

Masa aksi mengenakan kostum cosplay bertopeng Money Heist mereka melakukan aksi diam dengan membentangkan spanduk bertuliskan “Reformasi Polri, Copot kapolri dan kapolda se Indonesia”.

Selain membentangkan spanduk dan mengenakan costum Money Heist, puluhan masa aksi ini juga melantunkan doa untuk mengiri kepergian Affan Setiawan dan di akhiri aksi lilin.

Berikut Tuntutan ALMARHUM:

  1. Copot Kapolri dan seluruh Kapolda se-Indonesia.
  2. Lakukan reformasi menyeluruh di tubuh Polri.
  3. Hentikan kultur represif dan impunitas aparat.
  4. Tegakkan keadilan bagi keluarga Affan Setiawan dan seluruh korban kekerasan polisi.

“Polri bukan di atas rakyat, Polri ada karena rakyat. Jika polisi berubah menjadi mesin pembunuh, maka rakyatlah yang berhak mengadilinya.” tutupnya.

Diketahui, gerakan aksi demontrasi ini didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Dharma Loka Nusantara

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x